Catatan Kecil IAI Dalam Perkembangan Aikido di Indonesia
Berawal di tahun 1983 YIA berdiri dan Sensei Mansyur sebagai salah seorang pendirinya. Beliau mengajar Aikido di Jakarta dan Bandung. Lalu datang bantuan dari JICA dengan mendatangkan pelatih dari Jepang. Guru pertama adalah Hiroaki Kobayashi disusul Shinji Maeda, Yahagi dan Satoru (dari Nisshio). Tahun 2003 IAI melepaskan diri dari YIA dan tahun 2015 IAI mendapatkan RECOGNITION dari Hombu Aikikai Jepang.
IAI sampai saat ini mengutamakan para pelatih dan anggota untuk berlatih secara periodik dan sistematik di tiap dojo. Hal ini seperti yang tercantum di Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga IAI. Selain itu para pelatih diberikan hak berupa bonus MLM untuk ujian Mudansha (ujian kyu) yang mana besarannya sudah ditentukan oleh Ketua Dewan Guru IAI. Serta tiap pelatih dan anggota IAI diberikan kesempatan sebagai anggota Dewan Guru dan Pengurus Pusat, dengan syarat dan ketentuan yang sudah sesuai dengan AD/ART IAI.
IAI juga mendapat kesempatan terbaik dan ditunjuk langsung oleh Hombu Aikikai Jepang untuk menjadi Commitee dari event internasional yaitu Nippon Budokan Team di tahun 2018, yang mana event ini merupakan peringatan ke 40 tahun hubungan diplomatik antara Kerajaan Jepang dengan Republik Indonesia. Sedangkan peserta yang hadir adalah para Aikidoka Indonesia yang menjadi anggota di berbagai organisasi aikido di Indonesia.
Akhir kata, IAI sampai saat ini adalah organisasi aikido yang cukup solid dan terarah dengan baik di Indonesia.
Salam IAI
Jakarta, 6 Desember 2019
Gana Murti - DAN 5